Tuesday, February 12, 2013

Jenis-jenis power supply dan Kesalahan pada power supply



Jenis-jenis power supply dan Kesalahan pada power supply

A.pengertian power supply
Power Supply adalah perangkat keras yang berfungsi untuk menyuplai tegangan langsung kekomponen dalam casing yang membutuhkan tegangan, misalnya motherboard, hardisk, kipas, dll. Input power supply berupa arus bolak-balik (AC) sehingga power supply harus mengubah tegangan AC menjadi DC (arus searah), karena hardware komputer hanya dapat beroperasi dengan arus DC. Power supply berupa kotak yang umumnya diletakan dibagian belakang atas casing.
Cara Kerja Power Supply
Ketika kita menekan tombol power pada casing, yang terjadi adalah langkah berikut.
Power supply akan melakukan cek dan tes sebelum membiarkan sistem start. Jika tes telah sukses, power supply mengirim sinyal khusus pada motherboard, yang disebut power good.

Jenis konektor kabel Power Supply
Konektor 20/24 pin ATX Motherboard
Konektor 4 pin peripheral power (untuk periferal seperti Hardisk, CD-ROM, Kipas)
Konektor 4/8 pin 12V (untuk motherboard server)
Konektor 6-pin PCIe (untuk kartu grafis jenis PCIe)
Konektor floppy (untuk floppydisk drive)
Konektor SATA (untuk hardisk / optical drive berjenis sata)

Jenis Power Supply
A. Power Supply jenis AT
Power supply yang memiliki kabel power yang dihubungkan ke motherboard terpisah menjadi dua konektor power (P8 dan P9). Kabel yang berwarna hitam dari konektor P8 dan P9 harus bertemu di tengah jika disatukan.
Pada power supply jenis AT ini, tombol ON/OFF dihubungkan langsung pada tombol casing. Untuk menghidupkan dan mematikan komuter, kita harus menekan tombol power yang ada pada bagian depan casing. Power supply jenis AT ini hanya digunakan sebatas pada era komputer pentium II. Pada era pentium III keatas atau hingga sekarang, sudah tidak ada komputer yang menggunakan Power supply jenis AT.




B. Power Supply jenis ATX
Power Supply ATX (Advanced Technology Extended) adalah jenis power supply jenis terbaru dan paling banyak digunakan saat ini. Perbedaan yang mendasar pada PSU jenis AT dan ATX yaitu pada tombol powernya, jika power supply AT menggunakan Switch dan ATX menggunakan tombol untuk mengirikan sinyal ke motherboard seperti tombol power pada keyboard.
Permasalahan pada power supply
Secara umum :
Gejala :Setelah dihidupkan PC tidak bereaksi apa-apa, tidak ada tampilan di monitor, tidak ada lampu indikator (led) yang menyala, kipas power supply tidak berputar, lampu indikator pada monitor tidak menyala.Solusinya :
1.      Memeriksalah apakah kabel terhubung dengan benar dan steker terpasang dengan baik pada soketnya, 
2.      Memeriksa apakah ada tombol on/off dibelakang tepatnya dibelakang Power Supply sudah dalam posisi On, 
3.      Jika sudah yakin terpasang dengan benar tapi tetap tidak ada respon maka ganti kabel power dengan kabel power yang kondisinya masih bagus. 
4.      Kemungkinan masalah yang terjadi adalah tidak adanya tegangan listrik yang masuk, jadi kerusakan mungkin kerusakan ada pada kabel power.
Gejala :Setelah dihidupkan PC tidak bereaksi apa-apa, tidak ada tampilan di monitor, tidak ada lampu indikator (led) yang menyala, kipas power supply tidak berputar, lampu indikator pada monitor menyala.Solusinya:
1.      Pertama melakukan langkah seperti di atas, dan bila masih belum ada respon maka kemungkinan terjadi kerusakan pada power supply.
2.      Ganti power supply dengan pemasangan yang hati-hati.
Secara khusus bila di cek pada tegangan pada masing masing pin
Gejala :
·         Mati totalnya PS ( tidak ada tegangan keluaran pada semua pin)Tegangan keluaran tidak setabil
·         Tegangan keluaran +12V lebih besar
·         Tegangan keluaran +12 V drop
·         Tidak ada keluaran tegangan +5V
·         Tidak ada signal tegangan pada power good  
Solusi permasalahan
·          Periksa  keberadaan sumber tegangan dari jala-jala, jika tidak ada (berarti kerusakan ada pada sumber tegangan/mati perbaiki jala-jala/tunggu hingga hidup) 
·         Bila ada sumber tegangan periksa kabel power dan konektor dengan memakai multimeter.  Jika putus sambung/ganti dengan kabel yang masih baik. 
·         Bila kabel masih baik periksa kipas apakah berputar. 
·         Selanjutnya cek semua pin tegangan keluaran DC pada konektor, jika normal dan kipas tidak berputar periksa kabel dan konektor kipas jika baik ganti kipas. 
·         Jika tidak ada tegangan keluaran cek saklar on/off pada power supply. Jika rusak ganti dengan yang baik.  
·         Selanjutnya cek soldiran, jalur, sambungan komponen, dan komponen elektronik (komponen aktif : Dioda, transistor atau SCR dan komponen pasip : resistor, kapasitor, PTC, sekering). Jika ada yang rusak ganti dengan yang baik.  
·         Jika tegangan tidak stabil kemungkinan kerusakan pada kondensator elektronik setelah dioda penyearah dari sumber 110/220V. 
·         Jika Tegangan keluaran +12V naik/drop kemungkinan kerusakan pada kondensator elektrolit pada jalur ini atau IC regulator.
·          Jika Tegangan keluaran +5V tidak ada kemungkinan kerusakan pada dioda penyearah atau kondensator elektrolit pada jalur ini atau IC regulator.

No comments:

Post a Comment